Senin, 15 September 2025

Kepala KUA Gondomanan Hadiri Rakordasi se-Kota Yogyakarta


Yogyakarta – Pada hari ini, Selasa 16 September 2025, Kepala KUA Kemantren Gondomanan, H. Mahmudi, S.Ag menghadiri Rapat Koordinasi dan Konsultasi (Rakordasi) Kepala KUA se-Kota Yogyakarta. Kegiatan ini diselenggarakan di RM Pondok Deso, Jalan Giwangan, Umbulharjo, Yogyakarta dengan dihadiri oleh seluruh kepala KUA dari berbagai kemantren di Kota Yogyakarta.

Rakordasi ini menjadi forum penting dalam menyamakan langkah dan strategi kerja KUA, khususnya dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang urusan agama. Berbagai isu aktual dibahas, mulai dari pelayanan pernikahan, program bimbingan masyarakat, hingga penguatan administrasi yang lebih efektif dan efisien.

H. Mahmudi, S.Ag menyampaikan bahwa pertemuan semacam ini sangat bermanfaat untuk mempererat sinergi antar-KUA. Ia berharap hasil Rakordasi dapat menjadi acuan bersama dalam memberikan layanan yang lebih baik, cepat, dan profesional kepada masyarakat Yogyakarta.

Minggu, 14 September 2025

Lentera Madhu Kembali Hadir di Masjid Taqarobba: Pesan Rendah Hati dan Lapang Dada


Gondomanan – Senin, 15 September 2025, KUA Kemantren Gondomanan kembali melaksanakan program rutin Lentera Madhu (Madrasah Dhuhur) di Masjid Taqarobba. Kegiatan kali ini menghadirkan H. Ahmad Zaenuri, S.H. yang menyampaikan kajian dari Al-Qur’an surah Al-Furqān ayat 63 tentang sifat hamba Allah yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan menjawab ucapan orang bodoh dengan penuh kedamaian, “Salam.”

Dalam kajiannya, H. Ahmad Zaenuri menegaskan bahwa sifat-sifat hamba Allah yang Maha Pengasih merupakan pedoman hidup bagi seorang mukmin. Di antaranya adalah kesederhanaan, menjauhi kesombongan, tidak membalas ucapan buruk dengan keburukan, serta selalu menjaga lisan dan hati. Sikap ini mencerminkan pribadi yang berakhlak mulia, yang senantiasa menghadirkan kedamaian di tengah masyarakat. Rasulullah SAW sendiri telah mencontohkan akhlak tersebut, bahkan ketika dihina sekalipun tetap berlapang dada.

Pesan yang disampaikan sejalan dengan semangat Lentera Madhu, yakni menjadikan waktu dhuhur bukan sekadar untuk istirahat fisik, melainkan juga sebagai momen penguatan spiritual. Melalui kajian ini, jemaah diingatkan agar selalu membalas keburukan dengan kebaikan, menjaga ukhuwah, serta membangun karakter yang menebarkan rahmat bagi sesama. Program ini diharapkan mampu membentuk masyarakat yang lebih sabar, berakhlak mulia, dan harmonis.

KUA Gondomanan Awali Hari dengan Tadarus dan Rakordasi Intern


Yogyakarta (KUA Gondomanan) – Senin, 15 September 2025, KUA Kemantren Gondomanan mengawali aktivitas pagi dengan tadarus Al-Qur’an bersama. Suasana khidmat penuh kekhusyukan di Balai Nikah KUA Gondomanan menjadi awal yang baik sebelum dilanjutkan dengan rapat koordinasi (rakordasi) intern yang dipimpin langsung oleh Kepala KUA Gondomanan, H. Mahmudi, S.Ag.

Dalam rakor tersebut, H. Mahmudi menekankan pentingnya pembagian tugas yang terstruktur demi kelancaran pelayanan di KUA. Menurutnya, fungsi pembagian tugas tidak hanya meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan mengurai beban kerja, tetapi juga memastikan setiap pegawai dapat bekerja sesuai dengan kemampuan serta keahlian yang dimiliki. Dengan begitu, pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat, tepat, dan optimal.


 Lebih lanjut, Kepala KUA menyampaikan manfaat nyata dari pembagian tugas yang baik, antara lain meningkatnya kualitas dan kepuasan kerja, berkembangnya kemampuan individu, serta terbangunnya kerjasama tim yang solid. Ia berharap, seluruh pegawai KUA Gondomanan dapat mengimplementasikan prinsip ini dalam setiap aktivitas pelayanan sehingga masyarakat semakin merasakan kehadiran KUA sebagai lembaga yang profesional, ramah, dan penuh dedikasi.

Jumat, 12 September 2025

Penyuluh Agama Islam KUA Gondomanan Melaksanakan Rakordasi Bersama Forkopimtren Gondomanan

 

 

Penyuluh Agama Islam KUA Kemantren Gondomanan bersama Forkompintren Gondomanan melaksanakan rapat koordinasi dalam rangka persiapan kunjungan kerja pemerintah Kabupaten Purworejo terkait kesehatan jiwa. Rapat ini diselenggarakan pada hari Sabtu, 13 September 2025, di Aula Puskesmas Kemantren Gondomanan.

Rapat koordinasi ini bertujuan untuk memastikan kesiapan dan koordinasi yang baik antara Penyuluh Agama Islam KUA Kemantren Gondomanan dan Forkompintren Gondomanan dalam menyambut kunjungan kerja pemerintah Kabupaten Purworejo. Fokus utama kunjungan ini adalah terkait kesehatan jiwa, sehingga rapat membahas strategi dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mendukung kesuksesan acara tersebut.


Astuti, S.H.I. mengatakan bahwa partisipasi aktif dari berbagai pihak terkait sangat diharapkan dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya kesehatan jiwa. Dengan adanya rapat koordinasi ini, diharapkan semua pihak dapat bekerja sama dengan baik untuk mencapai tujuan yang diinginkandiinginkan.


Kamis, 11 September 2025

Kepala KUA Gondomanan Serahkan SK Takmir Masjid Al Ikhlas




Yogyakarta (KUA Gondomanan) — Kepala KUA Gondomanan H. Mahmudi, S.Ag. secara resmi menyerahkan Surat Keputusan (SK) Takmir Masjid Al Ikhlas hari Jumat, 12 September 2025 yang bertempat di Kantor KUA Gondomanan. Penyerahan SK ini merupakan bagian dari upaya pembinaan kelembagaan masjid agar memiliki kepengurusan yang sah dan legal sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala KUA Gondomanan menyampaikan harapannya agar pengurus takmir dapat menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab, menjaga kekompakan jamaah, serta menjadikan masjid sebagai pusat ibadah, pendidikan, dan pemberdayaan umat. Dengan adanya SK ini, diharapkan Masjid Al Ikhlas semakin aktif dan produktif dalam memberikan pelayanan keagamaan dan sosial kepada masyarakat sekitar.

Minggu, 07 September 2025

Lentera Madhu 9: KUA Gondomanan Kupas Manfaat Istighfar

 


Gondomanan – Senin, 08 September 2025, KUA Kemantren Gondomanan kembali melaksanakan program Lentera Madhu (Madrasah Dhuhur) yang bertempat di Masjid Taqarroba. Kegiatan kali ini diisi langsung oleh Kepala KUA Gondomanan, Mahmudi, S.Ag, dengan mengangkat tema penting tentang manfaat istighfar.

Dalam tausiyahnya, Mahmudi menyampaikan materi yang merujuk pada Al-Qur’an Surat Nuh ayat 9–13. Beliau menjelaskan enam manfaat besar dari memperbanyak istighfar, yaitu: diampuni dosa, Allah menurunkan berkah melalui hujan, dilimpahkan harta benda, dikaruniai keturunan yang berkah, diberikan kebun tanaman sebagai tanda kemapanan hidup, serta memperoleh kenikmatan hidup.

Kegiatan Lentera Madhu ini menjadi wadah pembelajaran agama sekaligus pengingat bagi jamaah untuk senantiasa memperbanyak istighfar dalam kehidupan sehari-hari. Dengan semangat kolektif, diharapkan masyarakat Gondomanan semakin termotivasi untuk meraih keberkahan hidup dunia dan akhirat melalui amalan yang sederhana namun bermakna besar ini.

KUA Gondomanan Awali Senin dengan Tadarus dan Nasehat Penghulu

 


Gondomanan – Senin, 08 September 2025, Kantor Urusan Agama (KUA) Kemantren Gondomanan memulai aktivitas dengan penuh keberkahan melalui kegiatan tadarus Al-Qur’an bersama seluruh pegawai. Suasana pagi menjadi lebih syahdu ketika ayat-ayat suci Al-Qur’an dikumandangkan, sebagai pengingat agar setiap langkah kerja selalu bernilai ibadah.

Usai tadarus, kegiatan dilanjutkan dengan tausiyah dari Penghulu KUA Gondomanan, Bapak Moh. Tsani Asykuri, S.Th.I. Beliau memberikan nasehat agar semangat hari Senin tidak sekadar menjadi rutinitas, melainkan momentum untuk memperbarui niat dan meningkatkan kinerja. Nasehat tersebut diharapkan mampu menumbuhkan motivasi dan menjaga kekompakan tim dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Kegiatan pembuka pekan ini menjadi tradisi positif di KUA Gondomanan, sebagai wujud komitmen dalam menghadirkan lingkungan kerja yang religius, harmonis, dan penuh semangat melayani. Dengan tadarus dan nasehat pagi, pegawai KUA Gondomanan optimis dapat mengawali pekan dengan energi baru, demi mewujudkan layanan terbaik bagi umat.


Sabtu, 06 September 2025

NILAI-NILAI PENDIDIKAN DARI MAULID NABI

Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan suatu momentum yang selalu kita rayakan setiap tahun di bulan rabiul awwal. Perayaan tersebut dilakukan dengan berbagai macam cara seperti membaca maulid al barzanji, ad-diba'i, kajian-kajian sejarah nabi dan lainnya. Ada beberapa pendidikan yang bisa kita petik dari maulid nabi sebagai berikut: 

PERTAMA, PENDIDIKAN SEJARAH DAN KETELADANAN. Maulid adalah momentum emas untuk kembali menapaktilasi jejak hidup Nabi Muhammad SAW. Dengan mempelajari sirah nabawiyah, kita tidak hanya mengetahui kronologi sejarah, tetapi juga menyelami kepribadian agung Rasulullah. Allah SWT berfirman:

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Artinya: “Katakanlah (wahai Muhammad), ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali ‘Imran: 31)

Ayat ini menegaskan bahwa cinta kepada Allah harus diwujudkan dalam bentuk ittiba’ (mengikuti) Nabi. Maulid menjadi sarana untuk memperbarui niat dan komitmen kita dalam meneladani akhlak beliau, baik dalam urusan ibadah, muamalah, maupun dakwah.

Dalam Hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Aisyah RA pernah ditanya tentang akhlak Nabi, beliau menjawab, “Akhlaknya adalah Al-Qur’an.” Jawaban ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an bukan sekadar kitab suci, melainkan cetak biru akhlak Nabi yang harus kita contoh.

KEDUA, PENDIDIKAN SPIRITUAL. Perayaan maulid seringkali identik dengan pembacaan shalawat. Shalawat bukan sekadar dzikir lisan, melainkan manifestasi cinta dan kerinduan kita kepada Nabi. Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا

Artinya: “Barang siapa bershalawat kepadaku satu kali, niscaya Allah akan bershalawat (memberi rahmat) kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim)

Pendidikan spiritual dalam maulid mengajak kita untuk membangun koneksi emosional dan spiritual yang kuat dengan Nabi. Dengan bershalawat, kita tidak hanya memohon rahmat Allah bagi beliau, tetapi juga secara tidak langsung memperkuat hati kita untuk mencintai dan merindukan sosoknya. Perasaan ini akan mendorong kita untuk lebih tekun dalam menjalankan sunnah-sunnah beliau, dari hal kecil seperti cara makan hingga akhlak besar seperti memaafkan.

KETIGA, PENDIDIKAN SOSIAL. Maulid adalah momen untuk merenungkan kembali bagaimana Nabi Muhammad SAW membangun masyarakat Madinah yang multikultural, inklusif, dan berkeadilan. Beliau bukan hanya seorang nabi, tetapi juga seorang pemimpin, diplomat, dan guru peradaban. Allah SWT berfirman:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ

Artinya: “Dan tiadalah Kami mengutusmu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya’: 107)

Ayat ini menegaskan universalitas risalah Nabi. Peringatan maulid mengajarkan kita pentingnya rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam) dalam kehidupan sehari-hari. Kita diajarkan untuk bersikap adil kepada semua orang, tanpa memandang suku, ras, atau agama. Beliau mengajarkan kita untuk menjadi agen perdamaian, bukan perpecahan. Pendidikan ini sangat relevan di era modern yang rentan terhadap konflik dan intoleransi.

KEEMPAT, PENDIDIKAN INTELEKTUAL. Risalah pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW adalah perintah untuk “Iqra'” (Bacalah). Hal ini menunjukkan betapa Islam sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Dalam maulid, kita harus meneladani semangat keilmuan Nabi yang selalu mendorong umatnya untuk menuntut ilmu.

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah)

Maulid bisa menjadi forum intelektual, di mana kita tidak hanya mendengarkan ceramah inspiratif, tetapi juga mendalami fikih, tafsir, dan hadis. Dengan demikian, maulid tidak hanya menjadi perayaan emosional, tetapi juga penguatan fondasi intelektual keislaman kita. Sebagaimana yang dikemukakan oleh para cendekiawan Muslim, peradaban Islam dibangun di atas pilar ilmu, dan semangat ini harus terus hidup dalam perayaan maulid.

Untuk itu, peringatan maulid harus diakhiri dengan aksi nyata. Bukan sekadar meramaikan acara, tetapi mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Jadikan maulid sebagai resolusi spiritual dan intelektual untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Mari kita jadikan peringatan ini sebagai pengingat bahwa cinta kepada Nabi bukan hanya di lisan, tetapi diwujudkan dalam setiap langkah, ucapan, dan perbuatan. Dengan begitu, maulid akan benar-benar menjadi momentum kelahiran kembali semangat Islam yang agung dalam diri kita. 

 

Download disini 

Kamis, 04 September 2025

Penyuluh Agama Islam KUA Gondomanan Melaksanakan Maulid Nabi Muhammad SAW bersama SLB Yaketunis

 


Yogyakarta (KUA Gondomanan)_ Dalam rangka meneladani ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW, penyuluh agama islam KUA Gondomanan pada hari Kamis, 4 September 2025 memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW bersama keluarga besar SLB Yaketunis
(Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam).

Dalam kesempatan tersebut, Astuti, S.H.I. membahas tentang sejarah dan makna peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, serta bagaimana kita dapat meneladani sifat-sifat terpuji Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pengalamannya sebagai penyuluh agama, beliau memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Metode dakwah yang digunakan adalah dongeng dan kisah sehingga para siswa sangat antusias dalam menyimak materi yang disampaikan meskipun mereka tunanetra. 


Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di SLB Yaketunis dihadiri oleh siswa siswi, pada guru dan staf sekolah serta orang tua/wali siswa dan diisi dengan berbagai kegiatan, seperti pembacaan shalawat Nabi, dzikir bersama, dan ceramah keagamaan. Dengan adanya acara seperti ini, diharapkan umat Islam dapat semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW.

Maulid Nabi Muhammad SAW sendiri merupakan peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah. Peringatan ini menjadi momen penting bagi umat Islam untuk mengenang kelahiran dan ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW. (kuagm)

Rabu, 03 September 2025

KUA Gondomanan Gelar "Temu Sinergi 2025": Kepala KUA Bahas Sinkronisasi Program Strategis

 


Yogyakarta (KUA Gondomanan) — Dalam upaya meningkatkan efektivitas pelayanan dan koordinasi internal, Kepala KUA Gondomanan, H. Mahmudi, S.Ag, mengadakan pertemuan sinkronisasi program kerja yang berlangsung di Balai Nikah KUA Gondomanan pada hari ini, Rabu, 3 September 2025.

Pertemuan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi, memperjelas pembagian tugas, serta memastikan bahwa seluruh lini kerja di KUA Gondomanan berjalan selaras dan terintegrasi. Beberapa isu penting yang menjadi fokus pembahasan antara lain:
  1. Pembagian Tugas StafPenataan Tata Persuratan
  2. Pengelolaan BOP (Biaya Operasional)
  3. Pengembangan Website Resmi KUA
  4. Pemanfaatan SIMPEG
  5. Optimalisasi Program Lentera Madhu
  6. Peningkatan Layanan Bimbingan Perkawinan (Binwin)

Dalam sambutannya, H. Mahmudi menyampaikan bahwa koordinasi dan sinkronisasi menjadi kunci keberhasilan pelayanan publik, khususnya di lingkungan KUA yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
 “Kita harus terus bergerak bersama, membangun sistem kerja yang tidak hanya tertib administrasi, tetapi juga responsif terhadap kebutuhan umat,” tegasnya.

Pertemuan ini berlangsung dalam suasana yang akrab dan produktif, dengan seluruh peserta aktif memberikan masukan serta usulan demi kemajuan lembaga.

Dengan pertemuan ini, diharapkan KUA Gondomanan mampu menjalankan seluruh program dengan lebih efektif, efisien, dan berorientasi pada pelayanan prima.(kuagm)