Senin, 15 September 2025

Kepala KUA Gondomanan Hadiri Rakordasi se-Kota Yogyakarta


Yogyakarta – Pada hari ini, Selasa 16 September 2025, Kepala KUA Kemantren Gondomanan, H. Mahmudi, S.Ag menghadiri Rapat Koordinasi dan Konsultasi (Rakordasi) Kepala KUA se-Kota Yogyakarta. Kegiatan ini diselenggarakan di RM Pondok Deso, Jalan Giwangan, Umbulharjo, Yogyakarta dengan dihadiri oleh seluruh kepala KUA dari berbagai kemantren di Kota Yogyakarta.

Rakordasi ini menjadi forum penting dalam menyamakan langkah dan strategi kerja KUA, khususnya dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang urusan agama. Berbagai isu aktual dibahas, mulai dari pelayanan pernikahan, program bimbingan masyarakat, hingga penguatan administrasi yang lebih efektif dan efisien.

H. Mahmudi, S.Ag menyampaikan bahwa pertemuan semacam ini sangat bermanfaat untuk mempererat sinergi antar-KUA. Ia berharap hasil Rakordasi dapat menjadi acuan bersama dalam memberikan layanan yang lebih baik, cepat, dan profesional kepada masyarakat Yogyakarta.

Minggu, 14 September 2025

Lentera Madhu Kembali Hadir di Masjid Taqarobba: Pesan Rendah Hati dan Lapang Dada


Gondomanan – Senin, 15 September 2025, KUA Kemantren Gondomanan kembali melaksanakan program rutin Lentera Madhu (Madrasah Dhuhur) di Masjid Taqarobba. Kegiatan kali ini menghadirkan H. Ahmad Zaenuri, S.H. yang menyampaikan kajian dari Al-Qur’an surah Al-Furqān ayat 63 tentang sifat hamba Allah yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan menjawab ucapan orang bodoh dengan penuh kedamaian, “Salam.”

Dalam kajiannya, H. Ahmad Zaenuri menegaskan bahwa sifat-sifat hamba Allah yang Maha Pengasih merupakan pedoman hidup bagi seorang mukmin. Di antaranya adalah kesederhanaan, menjauhi kesombongan, tidak membalas ucapan buruk dengan keburukan, serta selalu menjaga lisan dan hati. Sikap ini mencerminkan pribadi yang berakhlak mulia, yang senantiasa menghadirkan kedamaian di tengah masyarakat. Rasulullah SAW sendiri telah mencontohkan akhlak tersebut, bahkan ketika dihina sekalipun tetap berlapang dada.

Pesan yang disampaikan sejalan dengan semangat Lentera Madhu, yakni menjadikan waktu dhuhur bukan sekadar untuk istirahat fisik, melainkan juga sebagai momen penguatan spiritual. Melalui kajian ini, jemaah diingatkan agar selalu membalas keburukan dengan kebaikan, menjaga ukhuwah, serta membangun karakter yang menebarkan rahmat bagi sesama. Program ini diharapkan mampu membentuk masyarakat yang lebih sabar, berakhlak mulia, dan harmonis.

KUA Gondomanan Awali Hari dengan Tadarus dan Rakordasi Intern


Yogyakarta (KUA Gondomanan) – Senin, 15 September 2025, KUA Kemantren Gondomanan mengawali aktivitas pagi dengan tadarus Al-Qur’an bersama. Suasana khidmat penuh kekhusyukan di Balai Nikah KUA Gondomanan menjadi awal yang baik sebelum dilanjutkan dengan rapat koordinasi (rakordasi) intern yang dipimpin langsung oleh Kepala KUA Gondomanan, H. Mahmudi, S.Ag.

Dalam rakor tersebut, H. Mahmudi menekankan pentingnya pembagian tugas yang terstruktur demi kelancaran pelayanan di KUA. Menurutnya, fungsi pembagian tugas tidak hanya meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan mengurai beban kerja, tetapi juga memastikan setiap pegawai dapat bekerja sesuai dengan kemampuan serta keahlian yang dimiliki. Dengan begitu, pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat, tepat, dan optimal.


 Lebih lanjut, Kepala KUA menyampaikan manfaat nyata dari pembagian tugas yang baik, antara lain meningkatnya kualitas dan kepuasan kerja, berkembangnya kemampuan individu, serta terbangunnya kerjasama tim yang solid. Ia berharap, seluruh pegawai KUA Gondomanan dapat mengimplementasikan prinsip ini dalam setiap aktivitas pelayanan sehingga masyarakat semakin merasakan kehadiran KUA sebagai lembaga yang profesional, ramah, dan penuh dedikasi.

Jumat, 12 September 2025

Penyuluh Agama Islam KUA Gondomanan Melaksanakan Rakordasi Bersama Forkopimtren Gondomanan

 

 

Penyuluh Agama Islam KUA Kemantren Gondomanan bersama Forkompintren Gondomanan melaksanakan rapat koordinasi dalam rangka persiapan kunjungan kerja pemerintah Kabupaten Purworejo terkait kesehatan jiwa. Rapat ini diselenggarakan pada hari Sabtu, 13 September 2025, di Aula Puskesmas Kemantren Gondomanan.

Rapat koordinasi ini bertujuan untuk memastikan kesiapan dan koordinasi yang baik antara Penyuluh Agama Islam KUA Kemantren Gondomanan dan Forkompintren Gondomanan dalam menyambut kunjungan kerja pemerintah Kabupaten Purworejo. Fokus utama kunjungan ini adalah terkait kesehatan jiwa, sehingga rapat membahas strategi dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mendukung kesuksesan acara tersebut.


Astuti, S.H.I. mengatakan bahwa partisipasi aktif dari berbagai pihak terkait sangat diharapkan dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya kesehatan jiwa. Dengan adanya rapat koordinasi ini, diharapkan semua pihak dapat bekerja sama dengan baik untuk mencapai tujuan yang diinginkandiinginkan.


Kamis, 11 September 2025

Kepala KUA Gondomanan Serahkan SK Takmir Masjid Al Ikhlas




Yogyakarta (KUA Gondomanan) — Kepala KUA Gondomanan H. Mahmudi, S.Ag. secara resmi menyerahkan Surat Keputusan (SK) Takmir Masjid Al Ikhlas hari Jumat, 12 September 2025 yang bertempat di Kantor KUA Gondomanan. Penyerahan SK ini merupakan bagian dari upaya pembinaan kelembagaan masjid agar memiliki kepengurusan yang sah dan legal sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala KUA Gondomanan menyampaikan harapannya agar pengurus takmir dapat menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab, menjaga kekompakan jamaah, serta menjadikan masjid sebagai pusat ibadah, pendidikan, dan pemberdayaan umat. Dengan adanya SK ini, diharapkan Masjid Al Ikhlas semakin aktif dan produktif dalam memberikan pelayanan keagamaan dan sosial kepada masyarakat sekitar.

Minggu, 07 September 2025

Lentera Madhu 9: KUA Gondomanan Kupas Manfaat Istighfar

 


Gondomanan – Senin, 08 September 2025, KUA Kemantren Gondomanan kembali melaksanakan program Lentera Madhu (Madrasah Dhuhur) yang bertempat di Masjid Taqarroba. Kegiatan kali ini diisi langsung oleh Kepala KUA Gondomanan, Mahmudi, S.Ag, dengan mengangkat tema penting tentang manfaat istighfar.

Dalam tausiyahnya, Mahmudi menyampaikan materi yang merujuk pada Al-Qur’an Surat Nuh ayat 9–13. Beliau menjelaskan enam manfaat besar dari memperbanyak istighfar, yaitu: diampuni dosa, Allah menurunkan berkah melalui hujan, dilimpahkan harta benda, dikaruniai keturunan yang berkah, diberikan kebun tanaman sebagai tanda kemapanan hidup, serta memperoleh kenikmatan hidup.

Kegiatan Lentera Madhu ini menjadi wadah pembelajaran agama sekaligus pengingat bagi jamaah untuk senantiasa memperbanyak istighfar dalam kehidupan sehari-hari. Dengan semangat kolektif, diharapkan masyarakat Gondomanan semakin termotivasi untuk meraih keberkahan hidup dunia dan akhirat melalui amalan yang sederhana namun bermakna besar ini.

KUA Gondomanan Awali Senin dengan Tadarus dan Nasehat Penghulu

 


Gondomanan – Senin, 08 September 2025, Kantor Urusan Agama (KUA) Kemantren Gondomanan memulai aktivitas dengan penuh keberkahan melalui kegiatan tadarus Al-Qur’an bersama seluruh pegawai. Suasana pagi menjadi lebih syahdu ketika ayat-ayat suci Al-Qur’an dikumandangkan, sebagai pengingat agar setiap langkah kerja selalu bernilai ibadah.

Usai tadarus, kegiatan dilanjutkan dengan tausiyah dari Penghulu KUA Gondomanan, Bapak Moh. Tsani Asykuri, S.Th.I. Beliau memberikan nasehat agar semangat hari Senin tidak sekadar menjadi rutinitas, melainkan momentum untuk memperbarui niat dan meningkatkan kinerja. Nasehat tersebut diharapkan mampu menumbuhkan motivasi dan menjaga kekompakan tim dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Kegiatan pembuka pekan ini menjadi tradisi positif di KUA Gondomanan, sebagai wujud komitmen dalam menghadirkan lingkungan kerja yang religius, harmonis, dan penuh semangat melayani. Dengan tadarus dan nasehat pagi, pegawai KUA Gondomanan optimis dapat mengawali pekan dengan energi baru, demi mewujudkan layanan terbaik bagi umat.


Sabtu, 06 September 2025

NILAI-NILAI PENDIDIKAN DARI MAULID NABI

Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan suatu momentum yang selalu kita rayakan setiap tahun di bulan rabiul awwal. Perayaan tersebut dilakukan dengan berbagai macam cara seperti membaca maulid al barzanji, ad-diba'i, kajian-kajian sejarah nabi dan lainnya. Ada beberapa pendidikan yang bisa kita petik dari maulid nabi sebagai berikut: 

PERTAMA, PENDIDIKAN SEJARAH DAN KETELADANAN. Maulid adalah momentum emas untuk kembali menapaktilasi jejak hidup Nabi Muhammad SAW. Dengan mempelajari sirah nabawiyah, kita tidak hanya mengetahui kronologi sejarah, tetapi juga menyelami kepribadian agung Rasulullah. Allah SWT berfirman:

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Artinya: “Katakanlah (wahai Muhammad), ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali ‘Imran: 31)

Ayat ini menegaskan bahwa cinta kepada Allah harus diwujudkan dalam bentuk ittiba’ (mengikuti) Nabi. Maulid menjadi sarana untuk memperbarui niat dan komitmen kita dalam meneladani akhlak beliau, baik dalam urusan ibadah, muamalah, maupun dakwah.

Dalam Hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Aisyah RA pernah ditanya tentang akhlak Nabi, beliau menjawab, “Akhlaknya adalah Al-Qur’an.” Jawaban ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an bukan sekadar kitab suci, melainkan cetak biru akhlak Nabi yang harus kita contoh.

KEDUA, PENDIDIKAN SPIRITUAL. Perayaan maulid seringkali identik dengan pembacaan shalawat. Shalawat bukan sekadar dzikir lisan, melainkan manifestasi cinta dan kerinduan kita kepada Nabi. Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا

Artinya: “Barang siapa bershalawat kepadaku satu kali, niscaya Allah akan bershalawat (memberi rahmat) kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim)

Pendidikan spiritual dalam maulid mengajak kita untuk membangun koneksi emosional dan spiritual yang kuat dengan Nabi. Dengan bershalawat, kita tidak hanya memohon rahmat Allah bagi beliau, tetapi juga secara tidak langsung memperkuat hati kita untuk mencintai dan merindukan sosoknya. Perasaan ini akan mendorong kita untuk lebih tekun dalam menjalankan sunnah-sunnah beliau, dari hal kecil seperti cara makan hingga akhlak besar seperti memaafkan.

KETIGA, PENDIDIKAN SOSIAL. Maulid adalah momen untuk merenungkan kembali bagaimana Nabi Muhammad SAW membangun masyarakat Madinah yang multikultural, inklusif, dan berkeadilan. Beliau bukan hanya seorang nabi, tetapi juga seorang pemimpin, diplomat, dan guru peradaban. Allah SWT berfirman:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ

Artinya: “Dan tiadalah Kami mengutusmu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya’: 107)

Ayat ini menegaskan universalitas risalah Nabi. Peringatan maulid mengajarkan kita pentingnya rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam) dalam kehidupan sehari-hari. Kita diajarkan untuk bersikap adil kepada semua orang, tanpa memandang suku, ras, atau agama. Beliau mengajarkan kita untuk menjadi agen perdamaian, bukan perpecahan. Pendidikan ini sangat relevan di era modern yang rentan terhadap konflik dan intoleransi.

KEEMPAT, PENDIDIKAN INTELEKTUAL. Risalah pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW adalah perintah untuk “Iqra'” (Bacalah). Hal ini menunjukkan betapa Islam sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Dalam maulid, kita harus meneladani semangat keilmuan Nabi yang selalu mendorong umatnya untuk menuntut ilmu.

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah)

Maulid bisa menjadi forum intelektual, di mana kita tidak hanya mendengarkan ceramah inspiratif, tetapi juga mendalami fikih, tafsir, dan hadis. Dengan demikian, maulid tidak hanya menjadi perayaan emosional, tetapi juga penguatan fondasi intelektual keislaman kita. Sebagaimana yang dikemukakan oleh para cendekiawan Muslim, peradaban Islam dibangun di atas pilar ilmu, dan semangat ini harus terus hidup dalam perayaan maulid.

Untuk itu, peringatan maulid harus diakhiri dengan aksi nyata. Bukan sekadar meramaikan acara, tetapi mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Jadikan maulid sebagai resolusi spiritual dan intelektual untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Mari kita jadikan peringatan ini sebagai pengingat bahwa cinta kepada Nabi bukan hanya di lisan, tetapi diwujudkan dalam setiap langkah, ucapan, dan perbuatan. Dengan begitu, maulid akan benar-benar menjadi momentum kelahiran kembali semangat Islam yang agung dalam diri kita. 

 

Download disini 

Kamis, 04 September 2025

Penyuluh Agama Islam KUA Gondomanan Melaksanakan Maulid Nabi Muhammad SAW bersama SLB Yaketunis

 


Yogyakarta (KUA Gondomanan)_ Dalam rangka meneladani ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW, penyuluh agama islam KUA Gondomanan pada hari Kamis, 4 September 2025 memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW bersama keluarga besar SLB Yaketunis
(Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam).

Dalam kesempatan tersebut, Astuti, S.H.I. membahas tentang sejarah dan makna peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, serta bagaimana kita dapat meneladani sifat-sifat terpuji Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pengalamannya sebagai penyuluh agama, beliau memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Metode dakwah yang digunakan adalah dongeng dan kisah sehingga para siswa sangat antusias dalam menyimak materi yang disampaikan meskipun mereka tunanetra. 


Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di SLB Yaketunis dihadiri oleh siswa siswi, pada guru dan staf sekolah serta orang tua/wali siswa dan diisi dengan berbagai kegiatan, seperti pembacaan shalawat Nabi, dzikir bersama, dan ceramah keagamaan. Dengan adanya acara seperti ini, diharapkan umat Islam dapat semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW.

Maulid Nabi Muhammad SAW sendiri merupakan peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah. Peringatan ini menjadi momen penting bagi umat Islam untuk mengenang kelahiran dan ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW. (kuagm)

Rabu, 03 September 2025

KUA Gondomanan Gelar "Temu Sinergi 2025": Kepala KUA Bahas Sinkronisasi Program Strategis

 


Yogyakarta (KUA Gondomanan) — Dalam upaya meningkatkan efektivitas pelayanan dan koordinasi internal, Kepala KUA Gondomanan, H. Mahmudi, S.Ag, mengadakan pertemuan sinkronisasi program kerja yang berlangsung di Balai Nikah KUA Gondomanan pada hari ini, Rabu, 3 September 2025.

Pertemuan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi, memperjelas pembagian tugas, serta memastikan bahwa seluruh lini kerja di KUA Gondomanan berjalan selaras dan terintegrasi. Beberapa isu penting yang menjadi fokus pembahasan antara lain:
  1. Pembagian Tugas StafPenataan Tata Persuratan
  2. Pengelolaan BOP (Biaya Operasional)
  3. Pengembangan Website Resmi KUA
  4. Pemanfaatan SIMPEG
  5. Optimalisasi Program Lentera Madhu
  6. Peningkatan Layanan Bimbingan Perkawinan (Binwin)

Dalam sambutannya, H. Mahmudi menyampaikan bahwa koordinasi dan sinkronisasi menjadi kunci keberhasilan pelayanan publik, khususnya di lingkungan KUA yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
 “Kita harus terus bergerak bersama, membangun sistem kerja yang tidak hanya tertib administrasi, tetapi juga responsif terhadap kebutuhan umat,” tegasnya.

Pertemuan ini berlangsung dalam suasana yang akrab dan produktif, dengan seluruh peserta aktif memberikan masukan serta usulan demi kemajuan lembaga.

Dengan pertemuan ini, diharapkan KUA Gondomanan mampu menjalankan seluruh program dengan lebih efektif, efisien, dan berorientasi pada pelayanan prima.(kuagm)

Kamis, 28 Agustus 2025

Pegawai KUA Gondomanan Ikuti Senam Gembira Forkompintren


Yogyakarta (KUA Gondomanan) – Pegawai KUA Gondomanan turut serta dalam kegiatan olahraga senam gembira bersama Forkompintren yang digelar pada jumat, 29/08/2025 di halaman Pendopo Kemantren Gondomanan.

Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi dan sinergi lintas sektor dalam menjaga kebugaran tubuh sekaligus mempererat kebersamaan antar lembaga di wilayah Gondomanan.

KUA Gondomanan diwakili oleh dua penyuluh agama Islam, Achmad Muslih, S.Hum., dan Suhartanto, S.Ag., serta satu staf, Ngajiko. Kehadiran KUA dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen tidak hanya dalam pembinaan keagamaan, tetapi juga dalam mendukung gaya hidup sehat bagi seluruh aparatur pemerintah dan masyarakat. (am)

 

Rabu, 27 Agustus 2025

Penyuluh Agama Gondomanan Ikuti Sosialisasi Chatbot WA SiPAHAM


 

Yogyakarta (KUA Gondomanan)-Penyuluh Agama Islam KUA Gondomanan, Achmad Muslih, S.Hum, hadir dalam sosialisasi dan implementasi Case Management System (CMS) melalui program uji coba ChatBotWA SiPAHAM pada Kamis, 28/08/2025 di Aula 1 Kankemenag Kota Yogyakarta.

Kegiatan ini ini merupakan terobosan dari Subdit Bina Umat Bimas Islam Kemenag Pusat untuk memperkuat sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) dalam menangani konflik sosial yang berdimensi keagamaan di Kota Yogyakarta.

Program ini dirancang khusus untuk membantu penyuluh agama dan para penghulu di KUA agar lebih sigap dan tepat sasaran dalam merespons potensi konflik di masyarakat. Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Kasubag TU Kemenag Kota Yogyakarta, H. Mustafid, S.Ag.,M.Hum. yang memberikan sambutan dukungan aperesiasi.  Hadir sebagai narasumber Nurmala yang memaparkan secara teknis pengoperasian dan manfaat ChatBotWA dalam konteks kerja lapangan.

Dengan adanya teknologi berbasis WhatsApp ini, diharapkan para penyuluh agama seperti dapat lebih mudah memetakan masalah keagamaan di masyarakat sekaligus memberikan solusi secara cepat dan akurat. SiPAHAM menjadi wujud nyata digitalisasi layanan keagamaan demi terciptanya harmoni dan ketenteraman sosial.(am)

Penyuluh Agama Gondomanan Ikuti Lokakarya Lintas Sektoral


 

Yogyakarta (KUA Gondomanan)-Penyuluh Agama Islam Gondomanan, Astuti, S.H.I., mengikuti Lokakarya Mini Lintas Sektoral yang digelar pada Kamis, 28/08/2025 di Pendopo Kemantren Gondomanan.

Acara ini juga dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, di antaranya ketua RW, kader kesehatan, LPMK, BKM, Forkompintren, Kapolsek, Danramil, Kepala Dinas Kesehatan, PLKB, dan lainnya, dengan total peserta sejumlah 65 orang.

Dalam kesempatan tersebut, Astuti mewakili KUA Gondomanan menyampaikan keprihatinan atas tren penurunan angka pernikahan secara nasional sejak 2019 yang mencapai hampir 50 ribu kasus per tahun, meskipun jumlah penduduk terus meningkat. Fenomena ini dikhawatirkan menjadi indikasi adanya perilaku menyimpang dalam masyarakat. Astuti juga menyoroti kenaikan angka perceraian serta pernikahan usia dini yang masih terjadi.

Salah satu upaya pencegahan yang dilakukan oleh KUA Gondomanan dengan penggunaan aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Hamil) sebagai bagian dari upaya mengurangi stunting dan mempersiapkan calon pengantin dengan lebih matang.

Lokakarya ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam membangun keluarga yang sehat dan harmonis di wilayah Gondomanan.(ast)

Kamis, 21 Agustus 2025

KUA Gondomanan Pimpin Doa dalam Lepas Sambut Danramil


 

Yogyakarta (KUA Gondomanan)  KUA Gondomanan turut berperan penting dalam acara lepas sambut Danramil 12/Gondomanan yang digelar di Ingkung Bakar Sego Gurih Sekaten pada Kamis, 21 Agustus 2025. Dalam momen tersebut, Mayor Inf. Dhedyk Hartono secara resmi menyerahkan jabatan kepada penggantinya, Mayor Inf. A. Nur Wakhid, S.Ag, sebelum melanjutkan tugas ke Kemantren Gondokusuman.

Sebagai wujud sinergi antara TNI dan instansi keagamaan, perwakilan dari KUA Gondomanan dipercaya memimpin doa bersama, menandai harapan dan restu atas amanah baru yang diemban oleh kedua perwira TNI tersebut. Doa yang dipanjatkan membawa suasana khidmat dan penuh haru di antara para tamu undangan.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama dan pemberian bingkisan kenang-kenangan kepada Mayor Dhedyk sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi selama menjabat. Keterlibatan aktif KUA Gondomanan dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung harmoni lintas lembaga di wilayah Gondomanan.[kuaGM]

Selasa, 19 Agustus 2025

KUA Gondomanan Hadiri Kenal Pamit Kapolsek Gondomanan

 


Yogyakarta (KUA Gondomanan) Acara Kenal Pamit Kapolsek Gondomanan berlangsung hangat dan penuh kebersamaan pada Rabu, 20 Agustus 2025, di halaman Polsek Gondomanan. Dalam momen ini, Kompol Suwardi, S.Pd., S.H., resmi mengakhiri masa tugasnya dan menyerahkan jabatan kepada AKP Basungkawa, S.H., M.H., sebagai Kapolsek yang baru.

Sejumlah pejabat lintas instansi turut hadir, termasuk perwakilan Kepala KUA Gondomanan, Achmad Zainuri,S.H yang menunjukkan dukungan terhadap sinergi antar lembaga dalam menjaga keamanan wilayah. Hadir pula Mantri Pamong Praja Kemantren Gondomanan, Kepala Puskesmas, Danramil, Forkompimtren, dan seluruh personel Polsek.

Kompol Suwardi menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang terjalin selama ini dan berharap silaturahmi tetap terjaga meski dirinya bertugas di tempat baru. Sementara itu, AKP Basungkawa menegaskan komitmennya untuk melanjutkan tugas dengan penuh tanggung jawab dan memperkuat sinergi dengan seluruh elemen masyarakat.[kuagm]

Senin, 18 Agustus 2025

Penguatan Ilmu Tajwid oleh Penyuluh Agama Islam KUA Gondomanan

 


Yogyakarta (KUA Gondomanan)– Penyuluh Agama Islam KUA Gondomanan, Suhartanto, S.Ag, melaksanakan kegiatan Penguatan Ilmu Tajwid pada Selasa (19/08/2025) di Masjid Muttaqin kawasan Pasar Beringharjo.

Kegiatan ini diikuti oleh jamaah dan masyarakat sekitar dengan antusias setiap hari selasa dan kamis pagi . Materi yang disampaikan berfokus pada pemahaman kaidah-kaidah tajwid serta penerapan bacaan Al-Qur’an yang baik dan benar dengan cara penyampaian materi diawal dan langsung praktik satu persatu.

Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur’an sehingga ibadah menjadi lebih khusyuk dan sesuai tuntunan. Selain itu, program ini juga merupakan bagian dari upaya KUA Gondomanan dalam memperbaiki bacaan Al-Qur’an yang sesuai dengan kaidah ilmu tajwid di lingkungan masyarakat. (KUAGM)

Kamis, 14 Agustus 2025

KUA Gondomanan Gelar Konsultasi Keluarga Sakinah


Yogyakarta, Kamis 14 Agustus 2025 — Penyuluh Agama Islam KUA Gondomanan, Suhartanto, S.Ag., hari ini memberikan layanan konsultasi keluarga sakinah di Balai Nikah KUA Gondomanan. Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat yang datang untuk mencari solusi dan bimbingan dalam membina rumah tangga yang harmonis dan sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Dalam sesi konsultasi tersebut, Suhartanto menekankan pentingnya komunikasi yang sehat, saling menghargai, serta memahami peran dan tanggung jawab suami istri dalam membentuk keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah. Ia juga membuka ruang dialog terbuka bagi pasangan yang menghadapi berbagai dinamika dalam rumah tangga.

Layanan ini menjadi bagian dari upaya KUA Gondomanan untuk hadir lebih dekat dengan masyarakat, tidak hanya sebagai tempat administrasi pernikahan, tetapi juga sebagai pusat pembinaan kehidupan keluarga. Diharapkan, kegiatan ini dapat terus berlanjut secara rutin guna memperkuat ketahanan keluarga di tengah tantangan zaman.[kua GM]

KUA Gondomanan Sambut Tim Penilai Lomba Keasrian Kantor Bertema Ecoteologi dari Kemenag Yogyakarta


Kamis, 7 Agustus 2025, KUA Gondomanan menerima kunjungan tim penilai dari Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta dalam rangka lomba keasrian dan keindahan kantor/ruangan bertema Ecoteologi. Penilaian ini mencakup aspek kebersihan, penataan ruangan, kelengkapan fasilitas, keamanan, serta penghijauan dan keindahan lingkungan kerja.

Kehadiran tim penilai disambut langsung oleh Kepala KUA Gondomanan, Mahmudi, S.Ag, bersama para penyuluh agama dan staf. Mereka memperlihatkan berbagai upaya yang telah dilakukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang asri, tertib, dan ramah lingkungan sesuai nilai-nilai ecoteologi yang mengintegrasikan ajaran agama dan kepedulian terhadap alam.

Kegiatan ini menjadi momen penting bagi KUA Gondomanan untuk menunjukkan komitmennya dalam menciptakan kantor pelayanan publik yang tidak hanya fungsional, tetapi juga estetik dan spiritual. Lomba ini diharapkan dapat mendorong semangat instansi lain untuk mewujudkan ruang kerja yang bersih, hijau, dan harmonis.[kuaGM]

Rabu, 13 Agustus 2025

KUA Gondomanan Gelar Konsultasi Keluarga Sakinah

 

Yogyakarta, Kamis 14 Agustus 2025 — Penyuluh Agama Islam KUA Gondomanan, Suhartanto, S.Ag., hari ini memberikan layanan konsultasi keluarga sakinah di Balai Nikah KUA Gondomanan. Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat yang datang untuk mencari solusi dan bimbingan dalam membina rumah tangga yang harmonis dan sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Dalam sesi konsultasi tersebut, Suhartanto menekankan pentingnya komunikasi yang sehat, saling menghargai, serta memahami peran dan tanggung jawab suami istri dalam membentuk keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah. Ia juga membuka ruang dialog terbuka bagi pasangan yang menghadapi berbagai dinamika dalam rumah tangga.

Layanan ini menjadi bagian dari upaya KUA Gondomanan untuk hadir lebih dekat dengan masyarakat, tidak hanya sebagai tempat administrasi pernikahan, tetapi juga sebagai pusat pembinaan kehidupan keluarga. Diharapkan, kegiatan ini dapat terus berlanjut secara rutin guna memperkuat ketahanan keluarga di tengah tantangan zaman.[kua GM]

Senin, 11 Agustus 2025

3 UPAYA MEMBANGUN DAYA TAHAN KELUARGA MELALUI AGAMA

 

اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ، لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللهِ شَهِيْدًا، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ, اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ, أَمَّا بَعْدُ

Daya tahan keluarga perlu dibangun melalui jalur Agama. Memahami agama bukan hanya mengenal halal-haram, atau tata cara ibadah-ibadah wajib saja, melainkan juga diperlukan pengajaran pada pendalaman nilai-nilai ajaran yang dibawa oleh Agama. 

Untuk lebih mengetahui nilai-nilai ajaran itu, manusia harus belajar, melakukan pengkajian agama melalui majlis ta’lim, majelis pengajian, diskusi dan berbagai cara pendalaman agama yang lain, seperti membaca, mengikuti seminar dan lain sebagainya, yang kesemuanya harus diikuti secara serius dan dilakukan secara terus menerus. 

Pendalaman agama seperti inilah, yang bisa membuat diri manusia sadar akan dirinya. Sehingga terbinalah tauhid dan keimanan dalam dirinya, sehingga agama bagi dirinya bukan hanya sebagai pelengkap data, tetapi agama dapat memberi ketenangan, kedamaian, dan kecerdasan sendiri baginya. 

Bagi seseorang yang ingin unggul dalam kehidupannya, ia juga harus mempelajari Al-Qur’an, dan juga dalam kesehariannya senantiasa memedomani Al-Qur’an dalam sikap dan prilaku, serta tindakan-tindakannya. Sebagaimana Firman Allah dalam QS.17/al-Isra’ : 82 : “ Dan Kami (Allah) tidak menurunkan al-Qurán kecuali agar dapat menjadi obat (penawar), serta rahmat bagimu … ” 

Al-Qur’an sebagai penawar, maksudnya dapat menghilangkan segala bentuk penyakit hati, berupa ragu, nifak, syirik, prilaku yang menyimpang (dosa), dan Al-Qur’an juga dapat menyembuhkan penyakit kemaksiatan dan kebatilan. Sedangkan sebagai rahmat, Al-Qur’an dapat memberikan keimanan dan hikmah bagi para pencarinya, atau mendalami isi dan makna Al-Qur’an. Sebab orang yang menjadikan Al-qurán sebagai pedoman dalam beragama, merupakan kriteria orang yang paling berhasil dalam berbagai bidang.

Disamping menjadikan Al-qurán sebagai pembina hidupanya, seseorang juga perlu membina keseimbangan dalam kehidupan agar dapat membangun daya tahan bagi diri dan keluaraganya. Keseimbangan disini maksudnya adalah antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrowi, kepentingan dunia tidak boleh diabaikan begitupula kepentingan akhirat, keduanya harus sejalan dan inilah yang dinamakan membina keseimbangan dalam kehidupan. 

Disamping itu silaturahmi antar sesama keluarga dan rekan sesama profesi, dan dengan anggota masyarakat lainnya, juga perlu dibina, sebab diri kita adalah bagian dari mereka. Kita tidak boleh berdiri sendiri sehingga merasa tidak bertanggung jawab, baik material, moral dan spiritual terdadap keluarga, masyarakat atau perusahaan tempat kita bekerja. 

Kiranya upaya pembinaan daya tahan terhadap serangan dan gangguan dalam kehidupan kita, diakhiri dengan banyak-banyak mencari, mengumpulkan segala informasi mengenai agama. Dan Insya Allah, dengan mengumpulkan informasi agama sebanyak mungkin, serta sering mengkomunikasikannya kepada orang lain, akan memberikan daya saring kepada kita terhadap segala macam gangguan dan cobaan hidup.

4 KEUTAMAAN BERTAUHID

 

اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ، لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللهِ شَهِيْدًا، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ, اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ, أَمَّا بَعْدُ

Berbicara tentang keutamaan sebenarnya terkandung unsur wajib didalamnya. Jadi bukan berarti bahwa ketika kita berbicara tentang keutamaan tauhid berarti tauhid itu tidak wajib, sebab tidak mungkin seorang hamba mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah swt dengan suatu amalan tanpa bertauhid kepadanya, karena kunci suatu amal akan diterima adalah dengan bertauhid kepada Allah swt.

Diantara keutamaan tauhid adalah : 

1. Mendatangkan semangat kepada Allah dalam beramal.

Orang yang bertauhid akan merasa dekat kepada Allah, sehingga dalam suasana hatinya yang ada hanya Allah. Dan itulah yang selalu diliputi kesemangatan dan kekhusuyuannya dalam melakukan ibadah, baik dalam menyendiri maupun ketika bersama orang banyak, tidak perlu diperhatikan atau tidak oleh orang lain. Sebaliknya orang yang tidak bertauhid dikatakan sebagai orang yang riya’ karena hanya melakukan ibadah jika dalam fikirannya ada yang memperhatikan, atau paling tidak orang lain mengetahui bahwa dirinya telah berbuat ibadah. 

1. Menambah kedekatan pada Allah 

Orang yang amalnya tidak dicampuri oleh riya’ atau beramal penuh dengan ketauhidan kepada Allah akan mengantarkan seseorang pada kedekatan kepada Allah swt, karena ia melakukan ibadah demi ketaatan dan memurnikan ibadah hanya karena Allah Swt..

3. Mendapatkan Hidayah

الَّذِينَ آمَنُواْ وَلَمْ يَلْبِسُواْ إِيمَانَهُم بِظُلْمٍ أُوْلَـئِكَ لَهُمُ الأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ 

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS.Al-An’aam: 82)

Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan: “Mereka adalah orang-orang yang memurnikan ibadah hanya kepada Nya semata yang tidak ada sekutu bagi Nya, dan mereka tidak menyekutukan Allah Swt. sedikitpun dalam berbagai hal. Mereka itulah yang akan mendapatkan keamanan pada hari Qiamat dan mendapatkan petunjuk di dunia dan akhirat.”

Syekh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin –hafizhalullah- mengatakan: Firman Allah Swt. (Wahum Muhtaduun; dan merekalah orang-orang yang mendapatkan hidayah) maksudnya di dunia, (mendapatkan hidayah) menuju syari’at Allah Swt. dengan ilmu dan amal. Mendapat hidayah dengan ilmu adalah hidayah irsyaad, sedangkan mendapat hidayah dengan amal adalah hidayah taufiq. Mereka juga mendapatkan hidayah di akhirat yang menuntunnya menuju surga. Sedangkan hidayah untuk orang-orang yang zhalim adalah yang menuntunya pada jalan menuju neraka jahim.

4. Diliputi ketenangan, sebagaimana firman Allah Swt. diatas :

أُولَئِكَ لَهُمُ الأَْمْنُ

“mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan” 

Yakni mendapatkan ketenangan dan rasa aman baik di dunia begitu pula di akhirat.

Kamis, 07 Agustus 2025

KUA Gondomanan Sambut Tim Penilai Lomba Keasrian Kantor Bertema Ecoteologi dari Kemenag Yogyakarta

 


Yogyakarta (KUA Gondomanan) Kamis, 7 Agustus 2025, KUA Gondomanan menerima kunjungan tim penilai dari Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta dalam rangka lomba keasrian dan keindahan kantor/ruangan bertema Ecoteologi. Penilaian ini mencakup aspek kebersihan, penataan ruangan, kelengkapan fasilitas, keamanan, serta penghijauan dan keindahan lingkungan kerja.

Kehadiran tim penilai disambut langsung oleh Kepala KUA Gondomanan, Mahmudi, S.Ag, bersama para penyuluh agama dan staf. Mereka memperlihatkan berbagai upaya yang telah dilakukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang asri, tertib, dan ramah lingkungan sesuai nilai-nilai ecoteologi yang mengintegrasikan ajaran agama dan kepedulian terhadap alam.

Kegiatan ini menjadi momen penting bagi KUA Gondomanan untuk menunjukkan komitmennya dalam menciptakan kantor pelayanan publik yang tidak hanya fungsional, tetapi juga estetik dan spiritual. Lomba ini diharapkan dapat mendorong semangat instansi lain untuk mewujudkan ruang kerja yang bersih, hijau, dan harmonis.[kuaGM]

Selasa, 05 Agustus 2025

Perkuat Sinergi, PKB Kemantren Gondomanan dan Kepala KUA Bahas Program Bimbingan Perkawinan hingga Elsimil


 

Yogyakarta – Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) Kemantren Gondomanan melakukan pertemuan strategis dengan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Gondomanan, Mahmudi, S.Ag, pada awal pekan ini. Pertemuan tersebut membahas berbagai bentuk kerja sama lintas sektor dalam upaya peningkatan kualitas kehidupan keluarga, khususnya melalui program Bimbingan Perkawinan (Bimwin), aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Hamil), serta penguatan peran Tim Pendamping Keluarga (TPK).

Dalam diskusi yang berlangsung hangat dan produktif ini, kedua pihak sepakat pentingnya kolaborasi berkelanjutan untuk mempersiapkan calon pengantin secara fisik, mental, dan spiritual, demi mewujudkan keluarga yang berkualitas dan bebas stunting. Aplikasi Elsimil juga menjadi sorotan utama sebagai alat deteksi dini bagi calon pengantin untuk menghindari risiko kehamilan bermasalah.

Tak hanya itu, kerja sama juga akan diperluas melalui kegiatan sosialisasi bersama, pelatihan kader, serta pemantauan terpadu oleh TPK di wilayah Gondomanan. Diharapkan, sinergi antara PKB dan KUA ini dapat menjadi model kolaborasi yang efektif dalam mewujudkan keluarga sehat dan sejahtera di Kota Yogyakarta.[kuaGM]

Penghulu KUA Gondomanan, Ikuti Bimtek Nasional Fasilitator BRUS di Jakarta


 

Jakarta — Penghulu Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta, Moh Tsani Asykuri, S.Th.I, mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Fasilitator Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) Angkatan V dan VI, yang digelar oleh Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia.

Kegiatan ini berlangsung pada Selasa hingga Jumat, 5–8 Agustus 2025, bertempat di Hotel Ciputra Jakarta*, Jl. Letjen S. Parman, RT.11/RW\.1, Kelurahan Tanjung Duren Utara, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Bimtek ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas para fasilitator BRUS dalam memberikan pembinaan kepada remaja usia sekolah. Fokus pembinaan mencakup pembentukan karakter remaja berdasarkan nilai-nilai keislaman, penguatan ketahanan keluarga, serta penanaman pemahaman keagamaan yang moderat dan kontekstual sesuai perkembangan zaman.

Partisipasi Moh Tsani Asykuri dalam kegiatan ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi pelaksanaan program BRUS di wilayah *Gondomanan dan sekitarnya*, serta memperkuat peran KUA sebagai pusat layanan keagamaan yang inklusif dan adaptif terhadap kebutuhan generasi muda.

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan Kementerian Agama RI dalam membina generasi remaja agar tumbuh menjadi pribadi yang religius, berkarakter, dan memiliki kesiapan membangun keluarga *sakinah, mawaddah, warahmah* di masa depan.[kuaGM]

Kepala KUA Gondomanan Jadi Mentor Aktualisasi LATSAR CPNS dalam Program PKTBT

 


Yogyakarta — Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Gondomanan, H. Mahmudi, S.Ag, dipercaya sebagai mentor dalam pelaksanaan aktualisasi Penguatan Kompetensi Teknis dan Bidang Tugas (PKTBT) bagi CPNS Penyuluh Agama Islam, Achmad Muslih, S.Hum. Program ini merupakan bagian dari proses pembentukan karakter dan profesionalisme ASN baru di lingkungan Kementerian Agama.

Dalam perannya sebagai mentor, H. Mahmudi memberikan arahan, pendampingan, serta evaluasi terhadap proyek aktualisasi yang dirancang dan dilaksanakan oleh CPNS. Proyek ini berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui penyuluhan keagamaan dengan pendekatan moderasi beragama dan penguatan nilai-nilai keislaman di kalangan generasi muda pada hari rabu 06/08/2025.

Melalui pendampingan ini, diharapkan CPNS dapat mengaplikasikan kompetensi teknis secara langsung di lapangan, sekaligus menginternalisasi nilai-nilai dasar ASN. Peran mentor menjadi kunci dalam memastikan aktualisasi berjalan efektif dan berdampak positif bagi masyarakat.[kuaGM]

Senin, 04 Agustus 2025

Lentera Madhu #6 Hadirkan Kepala KUA Gondomanan di Masjid Al Muhsin

 


Yogyakarta – Selasa, 5 Agustus 2025, Masjid Al Muhsin kembali menggelar kajian rutin Lentera Madhu edisi ke-6. Kali ini, yang bertindak sebagai pemateri adalah Kepala KUA Gondomanan, Mahmudi, S.Ag., yang membawakan tema reflektif dan penuh makna: “4 Alasan Kemerdekaan Itu Rahmat Allah”. Kajian ini menjadi momentum menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia untuk merenungkan kembali makna kemerdekaan dari sudut pandang iman dan sejarah.

Dalam paparannya, Mahmudi menegaskan bahwa secara logika manusia, kemerdekaan Indonesia hampir mustahil tercapai. Sejak tahun 1511 hingga 1945, perjuangan fisik bangsa Nusantara selalu kandas dan makin lemah. Bahkan setelah seluruh kerajaan runtuh pada awal 1900-an, tidak ada lagi kekuatan besar yang mampu mengusir penjajah. Namun, kondisi “kosong kekuasaan” pasca Jepang kalah pada 14 Agustus 1945 justru menjadi celah yang dihadirkan Allah, memberi ruang bagi bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.

“Para pendiri bangsa kita pun mengakui bahwa kemerdekaan ini adalah berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa,” tegas Mahmudi. Dengan penjelasan yang menyentuh hati dan disampaikan dalam suasana khusyuk, kajian ini berhasil menggugah kesadaran jamaah akan pentingnya mensyukuri nikmat kemerdekaan dan menjaga nilai-nilai kebangsaan dalam bingkai keimanan.[kuaGM]

Minggu, 03 Agustus 2025

FAKTOR – FAKTOR YANG MENDUKUNG KEBERHASILAN

 

اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ، لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللهِ شَهِيْدًا، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ, اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ, أَمَّا بَعْدُ

Islam dalam konsep mengajarkan manajemen, menempatkan penguasaan ilmu dan keahlian sebagai kunci sukses utama bagi pencapaian keberhasilan. Allah menjelaskan dalam firman Nya : Sesungguhnya Allah akan meninggikan derajat orang yang beriman dan orang yang bertaqwa (58/al-Mujadalah:11). Demikian Rasulullah SAW ada mengisyaratkan bahwa penguasaan ilmu sangat menentukan bagi kesuksesan seseorang, sebagaimana sabdanNya : “Bagi siapa yang ingin mencapai kesuksesan di dunia hendaklah ia mempergunakan ilmu. Siapa yang ingin mencapai kesuksesan akhirat hendaklah ia menggunakan ilmu dan siapa yang ingin mencapai kebahagiaan pada kedua-duanya hendaklah ia menggunakan ilmu” (H.R.Bukhari Muslim).

Keberhasilan seseorang juga tidak lepas dari pembangunan dan pemanfaatan networking dalam profesinya. Networking dapat didefinisikan sebagai keunggulan sekelompok orang yang bersatu, saling memperkuat daya yang dimiliki masing-masing untuk mencapai satu tujuan. 

Al Ries dan Jeck Trout dalam buku Horse Course mengumpamakan pemanfaatan networking dengan memilih kuda balap, sehingga seseorang harus hati-hati dalam memilih kuda yang tepat. 

  1. Seseorang dapat membangun kerjasama dengan membina tali ukhuwwah dengan teman-teman sekolah, teman-teman sehobbi, seprofesi, keluarga, lingkungan pergaulan istri, koneksi pimpinan, arisan, STM, tetangga, dll, baik dalam bentuk ukhuwah islamiyah ukhuwah insaniah, dan ukhuwah wataniyyah.

  2. Kemampuan dan budaya untuk mengevaluasi diri menjadi salah satu faktor bagi kesuksesan seseorang dalam meniti karirnya, dalam bahasa agama dimaksudkan sebagai muhasabah, yang dalam penyelesaian selanjutnya digunakan lembaga taubat, terutama bagi hal-hal yang ditemukan sebagai kesalahan atau penyimpangan. Sebab kemampuan mengevaluasi diri dan upaya bertaubat dari kesalahan akan memungkinkan seseorang untuk dapat lebih waspada dan tidak menyombongkan diri pada masa berikutnya.

  3. Komunikasi juga merupakan salah satu faktor penting bagi kesuksesan seseorang. Seseorang harus menkomunikasikan aktifitasnya kepada Tuhan dalam bentuk ibadah vertikal, dan komunikasi dengan pimpinannya dilakukan dengan bekerja secara efektif, baik dan shaleh, begitupula dengan menjalin komunikasi yang baik sama manusia atau teman seprofesinya, seperti yang digambarkan mengenai Hablun minallah wa hablun minan nas dalam Q.S. 3/Ali Imran:112.

Di dalam kajian-kajian mengenai strategi pengembangan karier, penampilan dipahami sebagai mencakup kebersihan, tata rias, dan busana. Namun dalam keprofesian senantiasa dikaitkan hanya dengan keserasian dan keindahan. Sementara dalam perspektif Islam hal tersebut bukan hanya dikaitkan dengan keindahan fisik luar tetapi keseharian dalam hal moral juga penting, sebagai pendukung penampilan.

Kamis, 31 Juli 2025

Semarak Merah Putih di Titik Nol, KUA Gondomanan Ikuti Gelar Jalan Sehat dan Aksi Nasionalisme


 

Yogyakarta (KUA Gondomanan) — Dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-80, Kepala KUA Gondomanan bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Kemantren (Forkopimtren) Gondomanan menggelar kegiatan jalan sehat dan pembagian bendera merah putih di kawasan Titik Nol Kilometer Malioboro. Kegiatan diawali titik kumpul di Koramil Gondomanan pada hari jumat 1/8/2025.

Dengan penuh semangat, peserta menyusuri jalan menuju kawasan Malioboro sambil membawa dan membagikan bendera merah putih kepada masyarakat dan wisatawan yang melintas. Aksi ini menjadi simbol penyebaran semangat nasionalisme serta ajakan untuk turut menyemarakkan bulan kemerdekaan dengan mengibarkan sang saka Merah Putih di lingkungan masing-masing.

Kepala KUA Gondomanan, H. Mahmudi, S.Ag. menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya sebagai olahraga pagi, tetapi juga sebagai bentuk nyata sinergi antarinstansi dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air. “Kita ingin membangkitkan kembali semangat kebangsaan di ruang publik, terutama di kawasan bersejarah seperti Titik Nol,” ujarnya. (mhd)

Jumat Sehat di KUA Gondomanan, Susuri Kali Code

 


Yogyakarta (KUA Gondomanan) – Dalam rangka menjaga kebugaran dan mempererat kebersamaan antarpegawai, Kantor Urusan Agama  Gondomanan menggelar kegiatan Jumat Sehat dengan olahraga jalan santai menyusuri bantaran Kali Code pada Jumat, 1/8/2025.

Kegiatan dimulai pukul 07.30 WIB dengan titik kumpul di halaman KUA Gondomanan. Seluruh pegawai KUA memulai rute dengan mengambil jalur menyusuri tepi Kali Code, sebuah ikon sungai Kota Yogyakarta yang menawarkan pemandangan alami sekaligus napak tilas kearifan lokal masyarakat sekitar.

Mahmudi selaku Kepala KUA menyampaikan bahwa kehiatan Jumat Sehat ini direncanakan menjadi kegiatan rutin bulanan, dengan rute dan konsep yang bervariasi agar tetap menarik dan bermanfaat bagi seluruh pegawai. (mhd)

3 CARA MERASAKAN KEHADIRAN TUHAN

 

اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ، لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللهِ شَهِيْدًا، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ, اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ, أَمَّا بَعْدُ

Ada cara beragama yang mempersepsikan Tuhan amat jauh dari kehidupan. Persepsi (pandangan) ini muncul dari pemahaman bahwa Tuhan Maha Tinggi dan Maha Gaib secara kaku, atau pemahaman bahwa Tuhan adalah Maha Pembalas dan Penghukum bagi setiap prilaku menyimpang. Pemahaman seperti ini jika berlangsung secara kaku akan melahirkan cara beragama yang amat gersang, jika bukannya menegangkan, sehingga peran agama tidak begitu berarti dalam memberikan semangat dinamika dan ketenangan bagi para penganutnya, terutama di saat-saat terjadinya perubahan sosial yang amat cepat, seperti era reformasi di Indonesia.

Cara beragama yang positif adalah cara yang mempersepsikan bahwa Tuhan selalu “hadir” menyertai manusia, memberi petunjuk (hudan) terhadap apa yang akan dan seharusnya dilakukannya, dan yang lebih penting lagi memberikan pengertian bahwa Allah sangat luas rahmatnya dan senantiasa memberikan pertolongan jika manusia mengalami kesulitan dalam kehidupannya.

Sesungguhnya Islam memberi petunjuk bahwa Allah senantiasa menyertai manusia dalam kehidupan kehidupan. Hal ini dapat di lihat umpamanya dalam ayat al-Qur’an, ketika Rasul bersama Abu Bakar di Gua Sur. Firman Allah : “Ketika keduanya berada dalam gua diwaktu dia berkata kepada temannya “Janganlah kamu berduka cita sesungguhnya Allah beserta kita”. Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada Muhammad dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya. (Q.S. 9/al-Taubah:40).

Pada ayat lain juga disebutkan : “Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi” (Q.S. 89/al-Fajr : 14). “Dan yang kami wahyukan kepadamu dari kitab (al-Qur’an) adalah yang haq, membenarkan apa-apa yang sebelumnya (kitab-kitab). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha melihat hamba-hambaNya”. (Q.S. 35/Fathir : 31).

Ayat-ayat di atas mengisyaratkan bahwa Allah SWT tidak pernah jauh dari manusia, apalagi meninggalkannya. Akan tetapi Dia selalu menyertai mereka.

Keyakinan akan kehadiran Tuhan dalam kehidupan seseorang yang beragama paling tidak akan memunculkan tiga hal : 

1. Apabila melakukan amal (pekerjaan) yang baik ia merasa mendapat perkenan dari Allah, sekaligus menumbuhkan semangat kerja yang lebih tinggi. Pada sisi lain seringkali orang yang beribadah merasa mendapat respon dari Allah, sehingga dirinya merasa tenteram. Inilah yang pernah dirasakan para sufi ketika memperoleh “hal” dan orang-orang yang saleh. 

2. Orang yang merasa kehadiran Tuhan dalam hidupnya tidak pernah merasa sendiri dalam melakukan aktifitas-aktifitas yang baik, sehingga akan muncul keberanian dalam dirinya. 

3. Orang yang merasakan kehadiran Tuhan akan memiliki rasa pengendalian diri yang tinggi. Rasulullah Saw bersabda : “Bahwa ada tiga keadaan (manusia) yang berkaitan dengan iman, (1) dalam keadaan emosi seseorang mampu mengendalikan dirinya, (2) dalam keadaan berkuasa (menduduki jabatan) seseorang tidak akan melampaui hak-haknya, dan (3) dalam keadaan gembira, dia tidak melewati batas/berlebihan”.

Mengapa tiga keadaan tersebut dihubungkan dengan keimanan ? Sebab seorang mukmin dituntut untuk beriman bahwa Allah selalu hadir (ada), meskipun gaib. Setiap orang, jika memahami bahwa Allah SWT setiap saat hadir dalam hidupnya, ia akan senantiasa mengendalikan seluruh tindak-tanduknya.